Langsung ke konten utama

TUJUAN, MANFAAT DAN KELEBIHAN/KEKURANGAN MODEL PEMBELAJARAN

Penerapan model-model Pembelajaran?
Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen Model Model Pembelajaran yang saya terapkan selama ini di SMA Negeri  4 Padangsidimpuan adalah:
1.    Discovery Learning
2.    Project Based Learning
3.    Problem Based Learning
4.    Pembelajaran Kontekstual
5.    Pembelajaran Inkuiri

Apakah   Tujuan, manfaat, fungsi langkah-langkah peran dan  kelebihan dan kekurangannya.
1.    Discovery Learning
Tujuan:
Model pembelajaran Discovery Learning bertujuan mengarahkan siswa untuk memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan

Manfaat:
1.    Membantu siswa memperbaiki dan meningkatkan keterampilan kognisi. Usaha penemuan merupakan kunci dalam proses ini dimana keberhasilan tergantung pada bagaimana cara belajarnya.
2.    Pengetahuan yang diperoleh bersifat individual dan optimal karena menguatkan pengertian, ingatan, dan transfer pengetahuan.
3.    Menumbuhkan rasa senang pada siswa, karena berhasil melakukan penyelidikan.
4.    Memungkinkan siswa berkembang dengan cepat sesuai kemampuannya.
5.    Menyebabkan siswa mengarahkan kegiatan belajar dengan melibatkan akal dan motivasinya.
6.    Membantu siswa memperkuat konsep dirinya, karena memperoleh kepercayaan diri melalui kerjasama dengan siswa lain.
7.    Membantu siswa menghilangkan keraguan karena mengarah pada kebenaran final yang dialami dalam keterlibatannya.
8.    Mendorong siswa berpikir secara intuitif, inisiatif, dalam merumuskan hipotesis.
9.    Dapat mengembangkan bakat, minat, motivasi, dan keingintahuan.
10.  Memungkinkan siswa memanfaatkan berbagai sumber belajar.

   Langkah-langkah:
1.    Menciptakan stimulus/ rangsangan (Stimulation)
2.    Menyiapkan pernyataan masalah (Problem Statement)
3.    Mengumpulkan data (Data Collecting
4.    Mengolah data (Data Processing)
5.    Memverifikasi data (Verrification)
6.    Menarik kesimpulan (Generalization)

                      Kelebihan:
Dengan penggunaan model pembelajaran discovery learning siswa didorong untuk mengidentifikasi apa yang ingin diketahui dilanjutkan dengan mencari informasi sendiri kemudian mengorganisasi atau membentuk (konstruksi) apa yang mereka ketahui dan mereka pahami dalam suatu bentuk akhir.

                      Kekurangan:
Siwa yang kurang aktif menjadi ketinggalan Pengetahuan dan Pemahaman terhadap Materi

2.    Project Based Learning
Tujuan:
Pembelajaran Berbasis Proyek dirancang dan bertujuan untuk digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam melakukan insvestigasi dan memahaminya. Melalui PjBL, proses inquiry dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum.

Manfaat:
1.    Meningkatkan motivasi belajar, mendorong kemampuan siswa melakukan pekerjaan penting, artinya mereka perlu dihargai.
2.    Mengembangkam kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dan berpikir kritis.
3.    Mengembangkan keterampilan komunikasi, kolaborasi, dan pengelolaan sumberdaya.
4.    Memberikan pengalaman kepada siswa dalam pembelajaran, praktik, dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.
5.     Melibatkan siswa untuk belajar mengambil informasi dan menunjukkan pengetahuan yang dimiliki, kemudian diimplementasikan dengan dunia nyata.
6.    Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga siswa maupun guru menikmati proses pembelajaran.

Langkah-Langkah:
1.    Menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek
2.    Mendesain perencanaan proyek
3.    Menyusun jadwal
4.    Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek
5.    Menguji hasil
6.    Mengevaluasi kegiatan/ pengalaman

Kelebihan:
1.    Mampu Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

2.    Keterampilan Pemecahan Masalah Semakin Meningkat

3.    Siswa Lebih Aktif dalam Belajar

4.Terjadi Kolaborasi Alamiah antar Siswa

5. Secara Tidak Langsung Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi Siswa

6. Melatih Siswa dalam Mengorganisasi Sebuah Proyek

7. Meningkatkan Keterampilan dalam Manajemen Waktu


Kekurangan:
Beberapa kekurangan dari pembelajaran berbasis proyek 
1. Banyaknya peralatan yang harus disediakan
2. Siswa yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan
3. Ada kemungkinan siswa kurang aktif dalam kerja kelompok. Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing kelompok berbeda, dikhawatirkan siswa tidak bisa memahami topik secara keseluruhan.

3.    Problem Based Learning
Tujuan:
Problem Based Learning (PBL) bertujuan untuk menantang peserta didik untuk “belajar bagaimana belajar”, bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata. Masalah yang diberikan ini digunakan untuk mengikat peserta didik pada rasa ingin tahu pada pembelajaran yang dimaksud.

Manfaat:
peserta didik mempelajari konsep atau materi yang berkenaan dengan masalah yang harus dipecahkan.

Langkah-Langkah:
1.    Mengorientasi peserta didik pada masalah
2.    Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran
3.    Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok
4.    Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
5.    Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah

Kelebihan:
1.    Menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa.
2.    Meningkatkan motivasi dan aktivitas pembelajaran siswa.
3.    Membantu siswa dalam mentransfer pengetahuan siswa untuk memahami masalah dunia nyata.
4.    Membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan.
5.    Mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru.
6.    Memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.
7.    Mengembangkan minat siswa untuk secara terus menerus belajar sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir.
8.    Memudahkan siswa dalam menguasai konsep-konsep yang dipelajari guna memecahkan masalah dunia nyata(Sanjaya, 2007)

Kekurangan:
1.    Manakala siswa tidak memiliki niat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencobanya.
2.    Untuk sebagian siswa beranggapan bahwa tanpa pemahaman mengenai materi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah mengapa mereka harus berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka akan belajar apa yang mereka ingin pelajari (Sanjaya, 2007)

4.    Pembelajaran Kontekstual
Tujuan:
Pembelajaran Kontekstual atau Contextual Teaching Learning (CTL) adalah sebuah sistem belajar yang didasarkan pada filosofi konstruktivistik. Filosofi ini bertujuan agar siswa mampu menyerap pelajaran apabila mereka menangkap makna dalam materi akademis yang mereka terima, dan mereka menangkap makna dalam tugas-tugas sekolah jika mereka bisa mengaitkan informasi baru dengan pengetahuan dan pengalaman yang sudah mereka miliki sebelumnya.

Manfaat:
mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep ini, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung lebih alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa.

Langkah-Langkah:
1.    embangkan pemikiran bahwa siswa akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya.
2.    Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik.
3.    Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya.
4.    Ciptakan masyarakat belajar.
5.    Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran.
6.    Lakukan refleksi di akhir pertemuan.
7.    Lakukan penilaian yang sebenarnya (authentic assessment) dengan berbagai cara.

Kelebihan:
1.    Memberikan kesempatan pada sisiwa untuk dapat maju terus sesuai dengan potensi yang dimiliki sisiwa sehingga sisiwa terlibat aktif dalam PBM.
2.    Siswa dapat berfikir kritis dan kreatif dalam mengumpulkan data, memahami suatu isu dan memecahkan masalah dan guru dapat lebih kreatif
3.    Menyadarkan siswa tentang apa yang mereka pelajari.
4.    Pemilihan informasi berdasarkan kebutuhan siswa tidak ditentukan oleh guru.
5.    Pembelajaran lebih menyenangkan dan tidak membosankan.
6.    Membantu siwa bekerja dengan efektif dalam kelompok.
7.    Terbentuk sikap kerja sama yang baik antar individu maupun kelompok.

Kekurangan:
1.    Dalam pemilihan informasi atau materi dikelas didasarkan pada kebutuhan siswa padahal,dalam kelas itu tingkat kemampuan siswanya berbeda-beda sehinnga guru akan kesulitan dalam menetukan materi pelajaran karena tingkat pencapaianya siswa tadi tidak sama.
2.    Tidak efisien karena membutuhkan waktu yang agak lama dalam PBM
3.    Dalam proses pembelajaran dengan model CTL akan nampak jelas antara siswa yang memiliki kemampuan tinggi dan siswa yang memiliki kemampuan kurang, yang kemudian menimbulkan rasa tidak percaya diri bagi siswa yang kurang kemampuannya.
4.    Bagi siswa yang tertinggal dalam proses pembelajaran dengan CTL ini akan terus tertinggal dan sulit untuk mengejar ketertinggalan, karena dalam model pembelajaran ini kesuksesan siswa tergantung dari keaktifan dan usaha sendiri jadi siswa yang dengan baik mengikuti setiap pembelajaran dengan model ini tidak akan menunggu teman yang tertinggal dan mengalami kesulitan.
5.    Tidak setiap siswa dapat dengan mudah menyesuaikan diri dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki dengan penggunaan model CTL ini.
6.    Kemampuan setiap siswa berbeda-beda, dan siswa yang memiliki kemampuan intelektual tinggi namun sulit untuk mengapresiasikannya dalam bentuk lesan akan mengalami kesulitan sebab CTL ini lebih mengembangkan ketrampilan dan kemampuan soft skill daripada kemampuan intelektualnya.
7.    Pengetahuan yang didapat oleh setiap siswa akan berbeda-beda dan tidak merata.
8.    Peran guru tidak nampak terlalu penting lagi karena dalam CTL ini peran guru hanya sebagai pengarah dan pembimbing, karena lebih menuntut siswa untuk aktif dan berusaha sendiri mencari informasi, mengamati fakta dan menemukan pengetahuan-pengetahuan baru di lapangan.

5.    Pembelajaran Inkuiri
Tujuan:
Pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk  melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.

Manfaat:
meningkatkan kemampuan berfikir siswa untuk mencari dan menemukan sendiri materi yang akan di pelajarinya, melatih kepekaan diri, mengurangi rasa kecemasan, menumbuhkan rasa percaya diri, meningkatkan motivasi, dan partisipasi belajar.

Langkah-Langkah:
1.    Merumuskan masalah; kemampuan yang dituntut adalah:
a.    kesadaran terhadap masalah;
b.    melihat pentingnya masalah dan
c.    merumuskan masalah.
2.    Mengembangkan hipotesis; kemampuan yang dituntut dalam mengembangkan hipotesis ini adalah:
a.    menguji dan menggolongkan data yang dapat diperoleh;
b.    melihat dan merumuskan hubungan yang ada secara logis; dan
c.    merumuskan hipotesis.
3.    Menguji jawaban tentatif; kemampuan yang dituntut adalah:
a.    merakit peristiwa, terdiri dari: mengidentifikasi peristiwa yang dibutuhkan, mengumpulkan data, dan mengevaluasi data;
b.    menyusun data, terdiri dari: mentranslasikan data, menginterpretasikan data dan mengklasifikasikan data;
c.    analisis data, terdiri dari: melihat hubungan, mencatat persamaan dan perbedaan, dan mengidentifikasikan trend, sekuensi, dan keteraturan.
4.    Menarik kesimpulan; kemampuan yang dituntut adalah:
a.    mencari pola dan makna hubungan; dan
b.    merumuskan kesimpulan.
5.    Menerapkan kesimpulan dan generalisasi.

Kelebihan:
1.    Pembelajaran ini merupakan pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui model ini dianggap jauh lebih bermakna.
2.    Pembelajaran ini dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.
3.    Pembelajaran ini merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
4.    Keuntungan lain adalah dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.

Kekurangan:
1.    Sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
2.    Sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.
3.    Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.
4.     Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka strategi ini tampaknya akan sulit diimplementasikan.


Hasil pembelajaran seperti apa yang di dapat dengan menggunakan model2 pembelajaran di sekolah bapak ibu dengan menggunakan kurikulum K 13 mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen.
Sebagaimana tujuan Pembelajaran Kurikulum2013, maka hasil yang seharusnya diperoleh adalah sebagai berikut:
Sikap
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Pengetahuan
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian.
Keterampilan
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.
Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama  Kristen di tempat saya mengajara, bahwa sebahagian dariKetiga konsep diatas  telah tercapai. Namun sebagaimana Pembelajaranitu harus membutuhkan Proses, maka bebrapa siswa disekolah saya masih dalam tahap proses untuk mencapai tujuan Pembelajaran  diatas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Tata Ibadah Singkat Ulang Tahun Marga

PARTORDING NI ACARA PESTA NO ACARA WAKTU PELAKSANA KET 1 IBADAH 09.00 -11.00 SEKSI IBADAH 2 HATA HUHUASI 1.KETUA PANITIA 2.KETUA TOGA SIPOHOLON 3.PENASEHAT 11.00 -11.30 PANITIA 3 MAMBUAT TUA NI GONDANG 11.30 -12.00 SUDE 4 4.1.LELANG 4.2.MARSIPANGANON 4.3.LELANG 4.4.PILO-PILO SIAN BORU, BERE,  IBEBERE NI TOGA SIPOHOLON 4.5.LELANG 4.6.PILO-PILO:SITUMEANG 4.7.LELANG 4.8.PILO-PILO:SIMANUNGKALIT 4.9.LELANG 4.10.PILO-PILO:            SIBAGARIANG/HUTAURUK 4.11.LELANG 12.00 -17.30 PANITIA 5 PENGUMUMAN JUARA LELANG GOTONG ROYONG SEKALIGUS PASAHATHON HADIAH 17.30-17.45 PANITIA 6 PENGUMUMAN HASIL...

Contoh Liturgi Natal Pelajar

I.                     PENDAHULUAN 1.        PROSESI 2.        PENYALAAN LILIN 2.1.              Pengkhotbah 2.2.              Liturgis 2.3.              Mewakili Guru 2.4.              Pengurus Yayasan Panti Asuhan 2.5.              Ketua Perayaan Natal 3.        KATA SAMBUTAN 3.1.              Ketua Perayaan Natal 3.2.              Mewakili Guru 3.3.    ...

TECHNOLOGICAL, PEDAGOGICAL AND CONTENT KNOWLEDGE (TPACK) DALAM PEMBELAJARAN PAK

A.    Technological, Pedagogical and Content Knowledge (TPACK) Technological, Pedagogical and Content Knowledge (TPACK) adalah sebuah konsep integrasi dari tiga unsur yang berbeda; teknologi, pedagogi, dan konten pengetahuan. Pengetahuan tentang ketiganya disatukan menjadi sebuah kemampuan pendidik yang komprehensif dalam dunia pendidikan bernama TPACK. Tiga unsur yang disatukan dalam perencanaan, proses dan evaluasi pendidikan itu menjadi trio yang hebat dalam pengembangan ekosistem pendidikan masa depan yang dikenal sebagai era teknologi digital. Pengetahuan pendidik tentang teknologi, pedagogi dan konten yang integratif dapat menjadi salah satu kemampuan dahsyat dalam implementasi pendidikan (kurikulum) masa kini (era digital). Ketika abai terhadap penggunaan teknologi, maka akan dipastikan pengembangan pendidikan akan stagnan dan tidak dapat menyesuaikan dengan pengembangan jaman. Jadi, TPACK adalah sebuah konsep yang tepat sebagi sebuah instrument implementasi kurik...

PEMBELAJARAN ABAD 21

A.    GLOBALISASI DAN KESADARAN GLOBAL Mungkin kita sudah sering mendengar istilah global ini, terutama saat ini kita memasuki era yang sering disebut dengan era globalisasi. Dari istilahnya saja kita sebenarnya dapat memahami bahwa globalisasi mengandung pengertian proses. Istilah globalisasi saat ini menjadi sangat populer karena berkaitan dengan gerak pembangunan Indonesia, terutama berkaitan dengan sistem ekonomi terbuka, dan perdagangan bebas. Era globalisasi ditandai dengan adanya persaingan yang semakin tajam, padatnya informasi, kuatnya komunikasi, dan keterbukaan. Tanpa memiliki kemampuan ini maka Indonesia akan tertinggal jauh dan terseret oleh arus globalisasi yang demikian dahsyat. Sejak kapankah globalisasi muncul? Tidak ada kepastian tentang hal ini, akan tetapi isu globalisasi menerpa di segala aspek kehidupan manusia. Salah satu aspek kehidupan yang mendapat terpaan globalisasi yang paling kuat adalah aspek ekonomi ( Dollar, David 2007 ). Menjelang tahun ...

K-13 SILABUS PAK KELAS X SEMESTER GENAP

Silabus Mata Pelajaran           : Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti           Satuan Pendidikan       : SMA Negeri 4 Padangsidimpuan Kelas / Semester          : X/Genap Tahun Pelajaran          : 201 8 /201 9 Alokasi waktu              : 3 jam x 19 minggu - semester 2 No Materi Jam Pelajaran 1. Bertumbuh menjadi dewasa 18 JP 2. Makna kesetiaan,    keadilan, dan kasih 18 JP 3. Peran Roh Kudus bagi orang percaya 18 JP 4. Karunia Allah dalam kepelbagaian; Persahabatan yang sejati; Pacaran yang sehat menurut iman Kristiani; Diriku bersama dengan orang lain 24 JP 5. Keberadaan Allah...

K-13 SILABUS PAK KELAS X SEMESTER GANJIL

Silabus Mata Pelajaran           : Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti           Satuan Pendidikan       : SMA Negeri 4 Padangsidimpuan Kelas / Semester          : X/Ganjil Tahun Pelajaran          : 201 8 /201 9 Alokasi waktu              : 3 jam x 19 minggu - semester 1 No Materi Jam Pelajaran 1. Bertumbuh menjadi dewasa 18 JP 2. Makna kesetiaan,    keadilan, dan kasih 18 JP 3. Peran Roh Kudus bagi orang percaya 18 JP 4. Karunia Allah dalam kepelbagaian; Persahabatan yang sejati; Pacaran yang sehat menurut iman Kristiani; Diriku bersama dengan orang lain 24 JP 5. Keberadaan Allah...

BANK SOAL KELAS XII

I.PILIHAN GANDA 1.       Didalam ajaran Kristen, Gereja digambarkan sebagai   .... a.        Gedung yang megah b.       perkumpulan c.        Tempat Ibadah d.       Institusi sosial e.        Orang-orang yang dipanggil Tuhan 2.       Sifat Gereja yang memiliki arti bukan sekedar bangunan atau merek denominasi adalah.... a.        kudus b.       persekutuan orang percaya c.        oikumenis d.       satu e.        semua benar 3.       Hubungan Gereja dengan Pemerintah   digambarkan/diceritakan dalam kitab.... a.        Roma b.       Kisah Para ...

EVALUASI PEMBELAJARAN-1

KEGIATAN BELAJAR 1: KONSEP DAN PENERAPAN  PENGUKURAN, PENILAIAN, TES  DAN EVALUASI PEMBELAJARAN Pengukuran, penilaian dan evaluasi adalah istilah yang sering kita dengar dalam dunia penidikan. Hanya dalam praktiknya seringkali terjadi kerancuan dalam penggunaannya. Kenyataan ini dapat dipahami karena istilah-istilah tersebut saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Sebagai pendidik dipandang penting  mengetahui dengan baik dan benar dari istilah-istilah tersebut.  Ada tujuan, fungsi, prinsisp-prinsip evaluasi, tes, skala pengukuran, pendekatan penilaian dan acuan penilaian. Dan setelah mempelajari materi-materi tersebut diharapkan dapat memahami dengan baik dan benar tentang pengukuran, penilaian, tes dan evaluasi dengan segala unsur dan komponen-komponen tersebut. A. MEMBEDAKAN PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI 1. Pengukuran Pada hakekatnya mengukur adalah memberikan angka pada fakta yang diukur yang diwujudkan dalam bentuk simbol angka atau bila...

BAHAN PENELAAHAN ALKITAB

BAHAN PANDUAN P.A REMAJA(SISWA/I SMA) I.       BERTUMBUH DAN BERBUAH (YOHANES 15:1-8) SEPERTI  halnya manusia bertumbuh dari bayi menjadi dewasa, setiap orang percaya juga mengalami proses pertumbuhan secara rohani. Ia harus selalu mendapatkan makanan agar dapat bertumbuh. Pada PA kali ini kita kita akan belajar memahami pentingnya tinggal dalam Kristus, bertumbuh dan menghasilkan buah. 1.        Menurut anda, apa itu firman Tuhan? 2.        Baca Yohanes 15 : 1 – 8 3.        Siapakah pokok (batang utama) anggur yang benar dan siapa yg menjadi pengusahanya (ay.1)? 4.        Saat musim semi, setiap ranting pohon anggur akan dipotong ujungnya agar tunas yang baru menghasilan buah (Lih. Ay. 2). Apa saja buah yang dihasilkan oleh orang percaya? (band. Gal 5:22-25). 5.        Sebagai ranting dari ...